Bagi Anda yang sering menjelajahi internet, terutama dalam kegiatan belanja online, penting untuk waspada terhadap ancaman phishing. Dalam laporan dari Cermati, phishing dapat menguras saldo dalam dompet digital kalian tanpa kalian sadari. Jadi, hari ini kita akan bahas tentang satu hal yang sering bikin kita was-was dan ingin cepat-cepat tutup laptop atau smartphone kita, yaitu Tips Aman Berbelanja Online.
Ya, kamu pasti pernah denger tentang istilah “phishing,” kan? Tapi, nggak usah khawatir! Kita akan kupas tuntas apa itu phishing dengan gaya santai dan mudah dimengerti. Jadi, apa sih sebenarnya phishing itu? Nggak, ini bukanlah olahraga air, dan nggak ada kaitannya dengan pancing ikan di danau. Phishing adalah jenis penipuan online yang biasanya dilakukan oleh orang-orang jahat yang pengen mencuri informasi pribadi kita, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data penting lainnya.
Bagaimana caranya? Nah, para penjahat ini akan mencoba menyamar sebagai entitas tepercaya, seperti bank, layanan email, atau situs web terkenal. Mereka bakal kirim pesan palsu ke email atau pesan teks kita yang terlihat sangat meyakinkan. Isinya bisa berupa iming-iming hadiah, pemberitahuan aneh tentang akun kita, atau bahkan ancaman yang bikin kita panik.
Dalam pesan tersebut, biasanya ada tautan atau lampiran yang meminta kita untuk mengklik atau mengunduh sesuatu. Jika kita mengikuti perintah mereka, kita bakal masuk ke situs palsu yang dibuat dengan sangat mirip dengan situs asli. Nah, ketika kita masukkan informasi pribadi, seluruh data itu bakal langsung masuk ke tangan penjahat tersebut. Jadi, ingat ya, jangan pernah asal klik tautan atau lampiran yang nggak kamu kenal. Baca terus artikel Tips Aman Berbelanja Online di bawah ini, supaya kalian terhindar dari penjahat di dunia maya.
Informasi pribadi seperti nomor KTP, kartu ATM, PIN, kata sandi e-commerce, dan lainnya dapat dicuri melalui serangan phishing ini. Untuk itu, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan agar Anda terhindar dari phishing:
1. Jangan Mudah Terpancing dengan Permintaan Pembaruan Data
Tetap waspada terhadap telepon atau email yang mengaku berasal dari bank atau entitas lainnya. Bank umumnya menginstruksikan pelanggan untuk datang ke cabang mereka sendiri untuk pembaruan data. Jika tidak, pembaruan data biasanya harus Anda lakukan sendiri tanpa campur tangan pihak ketiga.
Hindari tindakan gegabah dan terburu-buru dalam mengklik tautan dalam email, termasuk undangan kalender. Selalu pertimbangkan baik-baik, terutama jika email meminta informasi pribadi seperti nomor telepon dan rekening bank.
2. Waspada Terhadap Survei dengan Tawaran Hadiah
Phishing seringkali dilakukan melalui permintaan survei dengan tawaran hadiah menarik. Harus selalu waspada jika survei tersebut meminta informasi sensitif seperti PIN, nomor rekening, nama ibu kandung, atau kode OTP yang terkait dengan data keuangan.
Meskipun tidak semua survei online adalah upaya penipuan, tetap waspada. Pastikan email yang Anda terima tidak mengandung virus malware, dan pastikan tautan survei yang disediakan aman.
Jika Anda diminta untuk mengisi data pribadi dan keuangan yang sensitif, berhati-hatilah, terutama jika diminta mengirimkan uang untuk menerima hadiah dari survei tersebut.
3. Hati-hati dengan Penawaran Produk Murah dan Diskon Besar
Phishing sering kali menggunakan taktik penawaran produk murah, promosi bisnis, atau hadiah yang terlalu menggiurkan. Anda harus selalu waspada terhadap “iklan” yang terlihat tidak wajar karena bisa menjadi target potensial untuk penipuan online. Hati-hati dengan iklan yang muncul di internet karena mereka bisa berpotensi merugikan Anda jika data Anda tercuri.
Pastikan Anda menuliskan dengan benar alamat situs web hingga ke domainnya. Sebuah kesalahan dalam alamat domain, meskipun nama situsnya sama, bisa mengarahkan Anda ke situs yang salah.
Contohnya, ketika Anda berbelanja online di situs yang belum Anda kenal, mereka mungkin menampilkan iklan dengan diskon besar-besaran. Namun, ingatlah bahwa yang dicari oleh penjahat digital sebenarnya adalah data pribadi Anda. Jika data Anda terbocor, pelaku bisa menggunakan akun bank dan kartu kredit Anda untuk transaksi yang merugikan. Ini bisa menjadi situasi yang sangat mengerikan, bukan?
4. Gunakan Kata Sandi yang Kuat
Jangan lupakan untuk secara berkala mengganti kata sandi Anda, setidaknya setiap tiga bulan sekali. Periksa semua kata sandi yang digunakan dalam transaksi digital Anda, termasuk akun perbankan, akun belanja online, dan dompet digital.
Selalu aktifkan verifikasi dua langkah. Misalnya, melalui nomor telepon/SMS dan email. Ini penting karena jika ada aktivitas masuk yang mencurigakan dari perangkat atau lokasi yang tidak biasa, Anda akan segera diberi tahu.
5. Lindungi OTP dan Data Pribadi
Penting untuk tidak mengabaikan hal ini. Kode OTP yang Anda terima melalui SMS atau email harus dijaga kerahasiaannya. Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengklaim berasal dari perusahaan tertentu.
Jangan pernah membagikan informasi data pribadi Anda kepada siapa pun di luar lingkaran kepercayaan Anda. Lindungi data pribadi Anda seperti username, kata sandi, nomor KTP, NPWP, dan lainnya. Selain itu, hindari mengirimkan foto-foto data sensitif seperti KTP, NPWP, kartu debit/kredit melalui WhatsApp atau email kepada orang atau pihak yang tidak terpercaya.
6. Waspada dalam Mengklik Tautan!
Selalu berhati-hati dan hindari mengklik tautan yang dikirim melalui email, pesan singkat SMS/WhatsApp, atau pesan langsung (direct message) di media sosial. Bersikap waspada, karena banyak situs web palsu dan akun media sosial palsu beredar.
7. Gunakan Perangkat Antivirus dan Lakukan Reset Perangkat Anda
Pasang perangkat antivirus terbaru di laptop dan smartphone Anda. Saat Anda ingin mengganti perangkat, pastikan untuk membersihkan data pada perangkat lama Anda. Ini penting agar data pribadi yang tersimpan dalam aplikasi di smartphone atau laptop Anda tidak jatuh ke tangan yang salah.
Pastikan Anda menghapus semua aplikasi, menghapus riwayat dan data pribadi yang berkaitan sebelum menjual atau memberikan perangkat lama kepada orang lain.
Jadi, itu tadi sedikit artikel tentang Tips Aman Berbelanja Online, jangan gampang terpedaya oleh penipuan phishing ini. Tetap waspada, jaga informasi pribadimu, dan jangan pernah klik sembarang tautan atau lampiran yang nggak kamu kenal. Dengan begitu, kita bisa tetap aman sambil tetap asik berselancar dan berbelanja online di dunia maya.
Ingat, jangan jadi korban phish, ya!