Apa itu Malware PixPirate: Ancaman Tersembunyi Menguras Rekening Bank Pengguna Android

Malware telah menjadi ancaman yang semakin mengkhawatirkan di era digital saat ini. Salah satu jenis malware yang memperoleh perhatian adalah Malware PixPirate. Namun, apa sebenarnya Malware PixPirate dan mengapa perlu diwaspadai?

Malware ini baru saja ditemukan memiliki kemampuan untuk bertahan di perangkat Android meskipun aplikasi utamanya telah dihapus. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, malware ini mampu menguras rekening bank milik korbannya tanpa sepengetahuan mereka.

Malware yang dikenal dengan nama PixPirate ini pertama kali terdeteksi oleh tim ahli keamanan dari Cleafy TIR. Menurut laporan dari IBM, PixPirate menggunakan taktik yang berbeda dengan malware-malware lain yang pernah diidentifikasi sebelumnya.

Biasanya, malware akan menyembunyikan ikon atau shortcutnya dari layar perangkat pengguna, strategi ini berhasil diterapkan hingga sistem operasi Android versi 9. Namun, yang membedakan PixPirate adalah tidak adanya ikon atau shortcut yang terlihat di layar perangkat, bahkan setelah aplikasi tersebut diinstal.

Baca juga:

Fitur Baru Google: Melindungi Pengguna dari Aplikasi Berbahaya

Apa itu Malware PixPirate?

Malware PixPirate adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang khusus untuk menyusup ke perangkat Android pengguna. Setelah berhasil menyusup, malware ini melakukan berbagai tindakan merusak, salah satunya adalah mencuri informasi pribadi dan keuangan pengguna.

Cara Kerja Malware PixPirate

Setelah berhasil diinstal di perangkat Android, Malware ini akan mulai mengumpulkan informasi sensitif pengguna, seperti data perbankan dan kredensial login. Kemudian, malware ini dapat mengirim informasi tersebut ke pihak yang tidak bertanggung jawab atau menggunakan informasi tersebut untuk mencuri uang dari rekening bank pengguna tanpa izin.

Sebuah aplikasi awal yang dikenal sebagai ‘pengunduh’ mulai menyebar melalui distribusi APK. Penyebarannya dilakukan melalui pesan phishing yang dikirim melalui platform seperti WhatsApp dan SMS.

Baca juga:

Cara Menghindari Panggilan dari Nomor Tak Dikenal di HP

Setelah diunduh dan diinstal, aplikasi pengunduh ini akan meminta izin dari pengguna, termasuk izin untuk mengakses Layanan Aksesibilitas pada perangkat. Langkah selanjutnya, aplikasi akan melakukan unduhan tersembunyi dari aplikasi kedua yang bernama Dropee. Dropee sendiri merupakan perangkat lunak berbahaya yang terenkripsi dan dikenal sebagai malware perbankan PixPirate.

Tanda-tanda Terinfeksi Malware PixPirate

Penting untuk memahami tanda-tanda infeksi Malware ini agar dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan cepat. Beberapa tanda-tanda yang mungkin muncul termasuk kinerja perangkat yang lambat, munculnya iklan yang tidak diinginkan secara terus-menerus, atau adanya transaksi keuangan yang mencurigakan dalam rekening bank.

Langkah Pencegahan Malware PixPirate

Untuk melindungi diri dari ancaman Malware PixPirate, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pengguna Android:

Baca juga:

Kaspersky Laporkan Peningkatan Kasus Phishing: Simak Cara Menghindarinya

1. Perbarui Perangkat Secara Teratur: Pastikan perangkat Android Anda selalu diperbarui dengan versi perangkat lunak terbaru untuk mengatasi kerentanan keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh malware.
2. Instal Perangkat Lunak Keamanan: Pasang perangkat lunak keamanan yang andal dan terpercaya pada perangkat Android Anda untuk membantu mendeteksi dan menghapus malware.
3. Hindari Mengunduh Aplikasi dari Sumber Tidak Resmi: Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak dikenal atau tidak dipercaya, karena aplikasi tersebut mungkin mengandung malware.
4. Perhatikan Izin Aplikasi: Periksa dengan cermat izin yang diminta oleh aplikasi sebelum menginstalnya. Hindari mengizinkan aplikasi mengakses informasi yang tidak perlu atau sensitif.

Akhir Kata

Malware ini merupakan ancaman serius bagi pengguna Android, yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan keamanan data yang signifikan. Dengan memahami cara kerja dan tanda-tanda infeksi malware ini, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat melindungi diri mereka dari serangan malware yang merugikan ini.