Sejak rilisnya pada 27 Oktober 2024, Call of Duty: Black Ops 6 (COD: BO6) telah menarik perhatian dunia. Dalam tiga hari pertama, game ini memecahkan rekor sebagai entri Call of Duty dengan jumlah pemain, waktu bermain, dan total pertandingan terbanyak. Selain itu, kehadiran Black Ops 6 juga telah membawa perubahan besar bagi waralaba ini dan berhasil menyalip franchise populer lain seperti Grand Theft Auto (GTA) dalam hal penjualan.
Pada tiga hari pertama sejak rilis, COD: BO6 mencatatkan jumlah pemain yang sangat besar. Dengan angka pemain aktif yang luar biasa, waktu bermain yang panjang, dan jumlah pertandingan yang terus meningkat, game ini menjadi sensasi. Para gamer di seluruh dunia dengan cepat tenggelam dalam pengalaman bermain yang dihadirkan, dan server game juga berhasil bertahan menghadapi lonjakan jumlah pemain yang begitu besar. Peningkatan ini mencerminkan kesetiaan para penggemar seri Black Ops, yang telah dikenal dengan gameplay yang intens dan kisah yang menarik.
Sejak debut pertamanya pada tahun 2003, franchise Call of Duty telah tumbuh pesat. Berdasarkan laporan terbaru, seri ini telah terjual lebih dari 500 juta kopi secara global, menjadikannya salah satu waralaba paling sukses di industri game. Sebagai perbandingan, Grand Theft Auto atau GTA, yang juga memiliki basis penggemar besar, telah terjual sekitar 430 juta kopi. Popularitas dan penjualan Call of Duty yang mengesankan ini semakin mengukuhkan posisinya di industri sebagai pelopor game first-person shooter (FPS).
Tahun 2023 lalu, Microsoft resmi mengakuisisi Activision, studio yang menerbitkan Call of Duty, dengan nilai transaksi mencapai 68,7 miliar dolar AS. Ini menjadikan akuisisi tersebut sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah industri teknologi. Mengingat Call of Duty kini berada di bawah bendera Microsoft, keputusan untuk menambahkan COD: BO6 ke dalam layanan Game Pass mungkin bukan hal yang mengejutkan, namun tetap menjadi langkah yang sangat menguntungkan.
Game Pass adalah layanan berlangganan yang memungkinkan pengguna menikmati ratusan game, termasuk Call of Duty: Black Ops 6, dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan hadirnya BO6 di Game Pass, layanan ini mengalami lonjakan pelanggan yang signifikan. Satya Nadella, CEO Microsoft, mengungkapkan bahwa peluncuran Black Ops 6 memecahkan rekor penambahan pelanggan Game Pass meskipun tidak disebutkan secara rinci jumlahnya. Kehadiran game besar seperti ini di Game Pass menjadikan layanan ini lebih menarik bagi para gamer yang ingin merasakan berbagai game tanpa harus membeli semuanya secara individual.
Tidak hanya di Game Pass, Black Ops 6 juga berhasil meningkatkan penjualan di konsol PlayStation dan platform distribusi game PC seperti Steam. Bahkan, penjualan BO6 di PlayStation dan Steam dilaporkan meningkat 60 persen dibandingkan dengan Modern Warfare III yang dirilis pada tahun lalu. Di Steam, COD: BO6 telah menduduki puncak daftar “Top Sellers” selama empat minggu berturut-turut sejak rilis, mengalahkan game-game populer lainnya seperti Dragon Age: The Veilguard, EA Sports FC 25, Factorio, dan Monster Hunter Wilds
Pada saat puncaknya, jumlah pemain bersamaan (concurrent players) COD: BO6 di Steam mencapai 306.460 orang. Angka ini jauh melebihi rekor pemain bersamaan untuk Call of Duty: Modern Warfare III, yang hanya mencapai 177.881 pemain. Lonjakan ini menunjukkan bahwa daya tarik Black Ops masih sangat kuat di kalangan gamer PC.
Call of Duty: Black Ops 6 dijual seharga Rp 1 juta untuk versi standar, sementara langganan Game Pass bisa dinikmati dengan biaya bulanan yang lebih murah. Xbox Game Pass misalnya, dibanderol sekitar Rp 235.000 per bulan untuk pengguna konsol. Sedangkan pengguna PC dapat berlangganan PC Game Pass dengan biaya bulanan sekitar Rp 65.000. Dengan harga Game Pass yang lebih terjangkau, banyak gamer yang akhirnya memilih untuk bermain Black Ops 6 melalui langganan daripada membeli gamenya secara langsung.
Menurut Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood, Black Ops 6 akan menjadi sumber pendapatan yang terus bertumbuh. Salah satu alasan utamanya adalah bahwa game ini masuk dalam layanan Game Pass, sehingga pengguna yang ingin terus memainkan BO6 harus tetap berlangganan. Berbeda dengan Modern Warfare III, yang sebagian besar penjualannya terjadi di kuartal pertama setelah rilis, Black Ops 6 diperkirakan akan terus menghasilkan uang dari langganan Game Pass yang terus bertambah.
Keputusan Microsoft memasukkan COD: BO6 ke dalam Game Pass tidak lepas dari kontroversi. Strauss Zelnick, CEO Take-Two, yang memiliki label Rockstar Games (pengembang GTA), pernah mengungkapkan bahwa merilis game besar ke dalam layanan berlangganan seperti Game Pass bukanlah keputusan bijak. Zelnick percaya bahwa hal ini dapat menjadi “kesempatan yang hilang” karena lebih baik game tersebut dijual secara langsung. Namun, Michael Pachter, seorang analis dari Wedbush, berpendapat bahwa COD: BO6 di Game Pass dapat menarik hingga empat juta pelanggan baru dan sekitar 25 persen pelanggan yang sudah ada kemungkinan tetap akan membeli game tersebut secara langsung.
Melihat keberhasilan Black Ops 6, masa depan waralaba Call of Duty di Game Pass tampaknya cukup cerah. Popularitas Game Pass yang terus meningkat di kalangan gamer PC maupun konsol Xbox menjadikan layanan ini semakin berdaya tarik tinggi bagi Microsoft. Dengan lebih dari 500 juta kopi game Call of Duty yang telah terjual dan jumlah pengguna Game Pass yang terus bertambah, Microsoft tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan momentum ini.
Kesuksesan Call of Duty: Black Ops 6 sejak perilisannya menggarisbawahi daya tarik yang tetap kuat dari waralaba ini. Jumlah pemain yang tinggi, rekor waktu bermain, dan peningkatan jumlah pelanggan Game Pass adalah bukti nyata bahwa Black Ops 6 memberikan pengalaman bermain yang memuaskan. Dengan dukungan Microsoft melalui Game Pass dan platform lain, COD: BO6 berhasil memecahkan banyak rekor dan menghadirkan peluang baru bagi para gamer untuk menikmati pengalaman bermain yang mendalam. Tak hanya mengesankan dari segi penjualan dan jumlah pemain, keberhasilan BO6 juga memperkuat posisi Microsoft sebagai raksasa di industri game, menjanjikan lebih banyak inovasi dan pengalaman gaming yang akan datang.