Federal Communications Commission (FCC) baru-baru ini mengumumkan langkah besar dalam meningkatkan standar kecepatan internet di seluruh Amerika Serikat (AS), yang terjadi di tengah kekhawatiran akan kekosongan layanan internet di area rural.
Mulai sekarang, kecepatan unduh telah meningkat menjadi 100 Mbps, sementara kecepatan unggah mencapai 20 Mbps. Angka-angka ini mencatat peningkatan empat kali lipat dari standar sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2015.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari penilaian tahunan FCC terhadap penyebaran telekomunikasi, yang tidak hanya menilai ketersediaan broadband internet tetapi juga keterjangkauan dan akses yang adil bagi semua warga.
Ketika teknologi terus berkembang dan permintaan konsumen meningkat, kebutuhan akan akses internet yang cepat dan handal semakin mendesak. Keputusan FCC mencerminkan pemahaman mendalam akan kebutuhan tersebut, serta komitmen untuk memastikan bahwa masyarakat AS, tanpa terkecuali, dapat menikmati akses yang setara dan berkualitas.
Tahun lalu, Gedung Putih mengumumkan rencana investasi sebesar US$42 miliar atau Rp657 triliun untuk mencapai akses internet universal pada tahun 2030, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Namun, meskipun langkah-langkah ambisius telah diambil, kenyataan di lapangan masih menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam penyebaran internet, terutama di daerah pedesaan dan tanah suku.
Data yang dirilis dari laporan FCC pada Sabtu (16/3/2024) mengungkapkan bahwa sekitar 24 juta warga AS masih belum memiliki akses layanan broadband terestrial tetap. Lebih dari seperempat dari komunitas pedesaan dan hampir seperempat dari masyarakat di tanah suku juga belum terlayani dengan baik.
Selain itu, cakupan mobile 5G-NR juga masih belum mencapai kecepatan minimum 35/3 Mbps di beberapa area kunci, meninggalkan sekitar 9% dari seluruh warga AS tanpa cakupan yang memadai.
Keadaan ini mengakibatkan dampak yang tidak proporsional bagi penduduk pedesaan dan tanah suku, dengan hampir 36% di pedesaan dan 20% di tanah suku tidak memiliki akses internet mobile yang memadai.
Dalam mengatasi permasalahan ini, FCC telah menetapkan target jangka pendek, termasuk mencapai kecepatan internet sebesar 1 Gbps per 1.000 siswa dan staf di sekolah. Namun, tantangan yang dihadapi masih besar.
Sebagai respons, FCC telah menetapkan tujuan jangka panjang yang ambisius, dengan harapan mencapai kecepatan internet lebar sebesar 1 Gbps untuk unduhan dan 500 Mbps untuk unggahan.
Meskipun langkah-langkah ini menandai kemajuan yang signifikan dalam menyamakan kesenjangan digital, masih diperlukan tindakan lebih lanjut untuk memastikan bahwa semua warga AS memiliki akses yang andal dan berkualitas ke konektivitas internet lebar.