Fitur ‘Refresh Otomatis’ Feed IG Bakal Dihapus Instagram

Fitur Refresh Otomatis Feed IG

Instagram, platform media sosial populer, baru-baru ini membuat pengumuman besar terkait perubahan pada beberapa fitur di aplikasinya. Salah satunya adalah penghapusan fitur refresh otomatis yang dikenal sebagai “rug pull.” Selain itu, Instagram juga mengungkap fakta mengejutkan terkait pengaturan resolusi video yang mereka tayangkan. Artikel ini akan mengupas tuntas kedua topik tersebut dan bagaimana dampaknya bagi pengguna sehari-hari.

Apa Itu Fitur Rug Pull di Instagram?

Bagi pengguna setia Instagram, pasti sering mengalami situasi di mana feed tiba-tiba memperbarui konten tanpa perintah manual. Anda sedang melihat satu posting menarik, tiba-tiba konten berganti dengan unggahan terbaru yang belum Anda lihat sebelumnya. Kejadian ini sering membuat frustrasi karena sulit untuk menemukan kembali konten yang sempat terlihat.

Fitur ini ternyata memang sengaja diterapkan oleh Instagram untuk mempercepat waktu pemuatan konten (load time) dan meningkatkan engagement. Adam Mosseri, Head of Instagram, mengonfirmasi praktik ini dalam sesi tanya jawab melalui Instagram Stories. Menurutnya, fitur ini dirancang agar konten yang relevan atau sedang tren selalu muncul di depan mata pengguna.

“Feed Instagram menampilkan konten yang sudah dimuat oleh sistem sebelumnya, kemudian memperbarui dan mengganti konten baru secara otomatis. Kami menyebut praktik ini sebagai rug pull,” ungkap Mosseri.

Namun, meski bermanfaat dari sisi teknis dan bisnis, banyak pengguna merasa terganggu. Seorang pengguna dengan handle akun @weliingtonnandof bahkan menyebut fitur ini “sangat mengganggu,” terutama saat pengguna ingin menikmati konten tertentu tanpa interupsi.

Penghapusan Fitur Rug Pull

Merespons keluhan pengguna, Instagram akhirnya memutuskan untuk menghentikan fitur ini. Dalam unggahan di Instagram Stories, Mosseri menyatakan bahwa mereka menyetop rug pull demi kenyamanan pengguna, meski ada risiko penurunan engagement.

“Kami menyetop fitur yang kami sebut rug pull. Jadi, sekarang kami memuat konten dan akan menampilkannya hanya saat pengguna menggulirkan feed mereka (scrolling),” jelas Mosseri.

Keputusan ini tentu disambut baik oleh pengguna yang sudah lama berharap perubahan tersebut. Namun, Mosseri tidak memberikan detail kapan penghapusan ini akan sepenuhnya diberlakukan di semua wilayah. Seperti biasanya, pembaruan fitur kemungkinan akan dirilis secara bertahap.

Pengaruh Penghapusan Rug Pull

Keputusan ini akan membawa beberapa dampak besar bagi pengguna dan Instagram sendiri:

  1. Pengalaman Pengguna yang Lebih Nyaman
    Pengguna tidak perlu lagi khawatir kehilangan konten menarik akibat pembaruan otomatis. Mereka kini memiliki kendali penuh atas apa yang mereka lihat di feed.
  2. Penurunan Engagement Konten
    Bagi Instagram, penghapusan fitur ini bisa berarti penurunan engagement, terutama karena algoritma tidak lagi memaksimalkan paparan konten baru kepada pengguna secara agresif.
  3. Kecepatan Pemuatan Konten
    Fitur ini sebelumnya dirancang untuk mempercepat pemuatan feed. Tanpa rug pull, mungkin akan ada sedikit jeda saat pengguna menggulir feed, terutama di perangkat dengan koneksi lambat.

Instagram Juga Mengatur Kualitas Video

Selain rug pull, Instagram juga membuat pengakuan terkait resolusi video yang mereka tayangkan. Tidak semua video di platform ini ditampilkan dalam kualitas tinggi. Menurut Mosseri, resolusi video ditentukan berdasarkan jumlah tayangan.

“Bila suatu video tidak banyak ditonton lagi setelah cukup lama diunggah, kami akan menurunkan kualitasnya ke resolusi lebih rendah,” ujar Mosseri.

Sebaliknya, jika video mulai menarik lebih banyak penonton di kemudian hari, kualitasnya akan ditingkatkan kembali. Proses ini disebut sebagai re-rendering, di mana video dirender ulang dengan kualitas lebih baik jika tayangannya meningkat.

Mengapa Instagram Menurunkan Resolusi Video?

Ada beberapa alasan mengapa Instagram melakukan hal ini:

  1. Efisiensi Penyimpanan dan Bandwidth
    Dengan miliaran video yang diunggah setiap hari, menampilkan semua dalam kualitas tinggi akan memakan banyak sumber daya. Menurunkan resolusi video yang jarang ditonton membantu Instagram menghemat bandwidth dan ruang penyimpanan.
  2. Pengalaman Pengguna yang Fleksibel
    Pengaturan fleksibel ini memastikan bahwa video dengan penayangan tinggi selalu terlihat dalam kualitas terbaik, sementara video yang kurang diminati tetap tersedia tanpa membebani server.
  3. Mendorong Engagement Video Lama
    Dengan menurunkan kualitas video lama, Instagram secara tidak langsung mendorong pengguna untuk terus menonton atau membagikan ulang konten agar resolusinya kembali meningkat.

Apa Dampaknya bagi Pengguna?

Kebijakan ini memiliki kelebihan dan kekurangan:

Kelebihan:

  • Hemat Data: Pengguna dengan kuota internet terbatas akan diuntungkan karena video beresolusi lebih rendah menghabiskan lebih sedikit data.
  • Prioritas pada Konten Populer: Video berkualitas tinggi akan lebih sering muncul, memastikan pengalaman menonton yang memuaskan.

Kekurangan:

  • Kesan Tidak Adil: Kreator konten kecil mungkin merasa dirugikan jika video mereka kehilangan kualitas hanya karena kurang penayangan.
  • Kurangnya Konsistensi: Pengguna mungkin terganggu dengan perbedaan kualitas pada video yang sama di waktu yang berbeda.

Langkah Selanjutnya dari Instagram

Perubahan ini menunjukkan bahwa Instagram terus berusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan penggunanya. Meski menghadapi tantangan teknis dan bisnis, mereka tetap memprioritaskan kenyamanan pengguna.

Ke depannya, kita mungkin akan melihat lebih banyak perubahan inovatif, termasuk peningkatan fitur personalisasi dan pengoptimalan pengalaman pengguna. Sebagai pengguna, kita hanya perlu terus memantau dan beradaptasi dengan kebijakan baru yang diterapkan.

Kesimpulan

Penghapusan fitur rug pull dan pengaturan kualitas video menunjukkan upaya Instagram untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penggunanya. Meski ada beberapa risiko, langkah ini diharapkan membawa dampak positif, baik bagi pengguna maupun kreator konten.

Perubahan ini mengingatkan kita bahwa teknologi terus berkembang, dan platform seperti Instagram harus terus menyeimbangkan kebutuhan pengguna, kreator, dan bisnis di dalamnya. Kita tunggu saja pembaruan berikutnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait