Hipotermia Adalah: Berikut Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Hai semuanya! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang hipotermia, sebuah kondisi medis yang mungkin tidak begitu sering terjadi namun sangat penting untuk dipahami. Hipotermia dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja, bahkan dalam cuaca hangat sekalipun. Oleh karena itu, mari kita cari tahu apa itu hipotermia, gejalanya, penyebabnya, serta cara mengatasinya agar kita semua bisa menghindari bahaya dari kondisi ini. Yuk simak artikel berikut sampai selesai!

Apa Itu Hipotermia?

Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah nilai normal. Normalnya, suhu tubuh manusia berada pada rentang 36-37 derajat Celsius. Namun, jika suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius, maka dapat dikatakan bahwa seseorang mengalami hipotermia.

Gejala dari hipotermia biasanya tergantung pada seberapa parah penurunan suhu tubuh itu sendiri. Pada tingkat ringan hingga sedang, gejala hipotermia bisa mencakup gemetar dan kaku pada otot-otot tertentu seperti tangan atau kaki. Sementara itu, pada tingkat lebih parah lagi, mungkin akan timbul disorientasi dan kebingungan serta kesulitan bicara.

Penyebab hipotermia bisa bervariasi mulai dari paparan lingkungan yang dingin hingga faktor internal seperti penyakit ginjal atau gangguan hormonal. Oleh karena itu penting untuk selalu menjaga diri agar tidak mengalami hipotermia dengan cara memakai pakaian yang cukup tebal saat cuaca dingin serta selalu memperhatikan kondisi kesehatan secara umum.

Jika sudah terlanjur mengalami hipotermia, ada beberapa cara untuk mengatasinya seperti memberikan pemanasan melalui pemakaian selimut hangat atau air hangat dalam jumlah kecil tetapi sering-sering diminum. Perlu diperhatikan juga bahwa jika kasus ini sudah sangat parah maka harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Gejala Hipotermia

Gejala hipotermia

Gejala hipotermia bisa dirasakan oleh siapa saja, terutama ketika kita berada dalam suhu rendah yang ekstrem. Gejala ini sangat penting untuk dikenali sejak dini agar dapat dilakukan tindakan pengobatan secara cepat dan tepat.

Beberapa gejala umum dari hipotermia adalah mulai kedinginan dan menggigil. Selain itu, tubuh akan merasa lemas dan kehilangan energi serta daya tahan fisik secara drastis. Pada tahap selanjutnya, kulit akan menjadi pucat atau biru karena kurangnya sirkulasi darah di permukaan kulit.

Bila tidak segera ditangani, gejala-gejala tersebut dapat semakin parah hingga menyebabkan hilang kesadaran bahkan kematian akibat gagal organ vital seperti jantung atau paru-paru.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kondisi tubuh saat berada di lingkungan dengan suhu dingin yang ekstrem. Jangan anggap remeh gejala hipotermia meskipun tampak ringan pada awalnya karena dampaknya dapat sangat serius bagi kesehatan tubuh kita.

Penyebab Hipotermia

Penyebab hipotermia
Sumber : Halodoc

Penyebab hipotermia dapat bervariasi dan berbeda-beda bagi setiap orang. Ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya hipotermia, diantaranya adalah paparan lingkungan yang dingin atau basah, kelelahan fisik yang berlebihan, kurangnya pakaian pelindung saat dalam kondisi dingin atau angin kencang.

Selain itu, seseorang dengan masalah medis tertentu seperti diabetes atau gangguan tiroid juga lebih rentan mengalami hipotermia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak mampu menghasilkan panas secara cukup sehingga suhu tubuh menurun drastis.

BACA JUGA Apa itu Anxiety Disoder? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Selain itu konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjaga suhu normalnya. Hal ini karena kedua zat tersebut dapat memperlambat produksi panas oleh tubuh dan membuat orang merasa lebih hangat daripada sebenarnya.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu waspada akan kondisi lingkungan sekitar kita serta menjaga kesehatan secara menyeluruh agar terhindar dari risiko penyakit termasuk hipotermia.

Cara Mengatasi Hipotermia

Hipotermia bisa terjadi pada siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Ketika terkena hipotermia, penting untuk segera mengambil tindakan yang tepat agar kondisi tidak semakin memburuk.

Langkah pertama adalah mencari tempat yang hangat dan kering. Pindahkan korban ke ruangan dengan suhu yang nyaman atau bungkus mereka dengan selimut hangat atau jaket tebal.

Berikan minuman hangat, seperti teh atau coklat panas, namun hindari memberi minuman beralkohol karena alkohol dapat meningkatkan hilangnya panas tubuh dan menyebabkan hipotermia semakin parah.

Jangan biarkan pakaian basah menempel di kulit korban karena hal ini akan membuatannya merasa lebih dingin. Gantilah pakaian basah dengan pakaian kering dan bersih.

Pijatan ringan juga dapat membantu dalam mengembalikan sirkulasi darah ke bagian tubuh yang terpengaruh oleh hipotermia. Lakukan pijatan lembut pada tangan atau kaki korban secara perlahan-lahan untuk membantu memperbaiki aliran darah di area tersebut.

Terkadang, kasus hipotermia cukup serius sehingga mungkin memerlukan perawatan medis langsung di rumah sakit. Oleh karena itu, jika gejala-gejala hipotermina tidak kunjung membaik setelah melakukan cara-cara pengobatan di atas, segeralah cari bantuan medis profesional.

Kondisi yang Dapat Menyebabkan Hipotermia

Sumber : Klikdokter

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hipotermia. Pertama-tama, paparan lingkungan yang dingin dan lembap bisa menjadi penyebab hipotermia. Suhu tubuh manusia seharusnya berada di antara 36-37 derajat Celsius, namun suhu lingkungan yang terlalu dingin dan lembap dapat menurunkan suhu tubuh secara drastis.

Selain itu, aktivitas fisik yang berlebihan dalam cuaca dingin juga bisa menyebabkan hipotermia pada seseorang. Ketika melakukan kegiatan fisik seperti hiking atau ski dengan intensitas tinggi dalam cuaca dingin, maka tubuh akan membutuhkan banyak energi untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Kondisi medis tertentu juga bisa meningkatkan risiko hipotermia pada seseorang. Beberapa contohnya adalah penyakit tiroid atau gangguan kelenjar adrenal yang membuat fungsi metabolisme tubuh tidak bekerja optimal sehingga sulit mempertahankan suhu dan tekanan darah.

Ketidakmampuan untuk makan atau minum karena alasan apa pun juga dapat meningkatkan risiko hipotermia. Tubuh memerlukan nutrisi dan cairan untuk menjaga sistem saraf pusat agar tetap berfungsi normal serta membantu produksi panas oleh organ vital.

BACA JUGA Apa itu Bulimia? Berikut Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

Untuk mencegah terjadinya hipotermia pada diri sendiri maupun orang lain, perlu menghindari paparan lingkungan ekstrem selama jangka waktu lama serta menggunakan pakaian hangat saat sedang berada di tempat terbuka di bawah suhu yang dingin. Jangan lupa untuk tetap min

Kesimpulan

Dengan mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasi hipotermia, kita dapat menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi ini. Penting bagi kita untuk selalu memperhatikan suhu tubuh dalam keadaan cuaca yang ekstrem atau saat melakukan aktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama. Jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala hipotermia.

Kita harus ingat bahwa kesehatan adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan baik. Dengan memahami dan mengetahui lebih banyak tentang kondisi seperti hipotermia, kita dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang tidak diinginkan. Mari jaga kesehatiannya dengan baik!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait