
Instagram terus berinovasi dalam menghadirkan fitur baru bagi penggunanya. Kali ini, platform berbagi foto dan video itu tengah menguji tombol dislike yang memungkinkan pengguna memberikan reaksi negatif terhadap komentar di Feed dan Reels. Fitur ini diharapkan bisa membantu menyaring komentar yang dianggap tidak menyenangkan atau kurang relevan.
Lalu, bagaimana cara kerja tombol dislike ini? Apakah fitur ini akan berdampak besar pada interaksi di Instagram? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Tidak seperti tombol like yang bisa digunakan untuk memberikan apresiasi pada unggahan seseorang, tombol dislike ini hanya berlaku untuk komentar. Jadi, fitur ini tidak akan memengaruhi jumlah like atau engagement pada sebuah postingan di Feed maupun Reels.
Saat ini, uji coba tombol dislike masih dalam tahap awal dan hanya tersedia untuk sejumlah kecil pengguna. Instagram ingin melihat bagaimana fitur ini digunakan dan apakah benar-benar membantu meningkatkan kualitas interaksi di kolom komentar.
Salah satu hal menarik dari fitur ini adalah jumlah dislike yang diberikan tidak akan ditampilkan secara publik. Mengutip laporan dari Engadget, Kamis (20/2/2025), Instagram memastikan bahwa pengguna tidak bisa melihat berapa banyak orang yang telah memberikan dislike pada suatu komentar.
Kepala Instagram, Adam Mosseri, menjelaskan bahwa meskipun jumlah dislike tidak terlihat oleh pengguna lain, sistem Instagram akan menggunakan data ini untuk mempengaruhi peringkat komentar. Dengan kata lain, komentar yang banyak mendapatkan dislike kemungkinan besar akan tenggelam ke bawah atau bahkan dihapus oleh sistem jika dianggap melanggar kebijakan komunitas.
Konsep tombol dislike ini sebenarnya tidak sepenuhnya baru di dunia media sosial. Platform seperti Reddit sudah lebih dulu menerapkan fitur serupa, yaitu tombol downvote. Dengan downvote, pengguna bisa memberikan suara negatif pada suatu komentar atau postingan yang dianggap tidak relevan atau kurang berkualitas.
Instagram sepertinya terinspirasi dari mekanisme ini dan ingin menghadirkannya dalam versi mereka sendiri. Namun, dengan adanya pengaturan yang lebih ketat—seperti tidak menampilkan jumlah dislike kepada publik—Instagram berharap fitur ini tidak disalahgunakan untuk merundung pengguna lain.
Sebelum diumumkan secara resmi oleh Meta, fitur ini sebenarnya sudah sempat bocor melalui analisis aplikasi dari Alessandro Paluzzi. Paluzzi, yang dikenal sering membocorkan fitur-fitur baru di berbagai platform media sosial, membagikan tangkapan layar uji coba tombol dislike di Instagram.
Kini, Meta akhirnya mengonfirmasi bahwa fitur ini memang sedang dalam tahap pengujian. Dalam pernyataannya yang dikutip dari TechCrunch, Meta menjelaskan bahwa tujuan utama fitur ini adalah untuk meningkatkan kualitas kolom komentar.
Meta menyatakan bahwa mereka ingin memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna atas pengalaman mereka di Instagram. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memungkinkan pengguna menandai komentar yang dianggap tidak pantas atau mengganggu.
Juru bicara Meta menjelaskan bahwa tombol dislike ini berfungsi sebagai alat untuk memberikan umpan balik secara pribadi. Dengan kata lain, pengguna dapat menandai komentar yang tidak mereka sukai tanpa harus memicu perdebatan atau konflik di kolom komentar.
Saat ini, Instagram masih menguji coba tombol dislike pada kelompok pengguna terbatas. Jika hasil uji coba menunjukkan dampak positif, kemungkinan besar fitur ini akan diperluas ke lebih banyak pengguna.
Selain itu, Meta juga sedang mempertimbangkan mekanisme tambahan, seperti menempatkan komentar dengan banyak dislike ke bagian bawah agar tidak terlalu terlihat. Dengan begitu, komentar yang lebih relevan dan positif bisa mendapatkan perhatian lebih dari pengguna lain.
Selain menghadirkan fitur dislike, Meta juga terus berupaya meningkatkan keamanan pengguna remaja di platformnya. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggulirkan fitur Instagram Teen Accounts di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Instagram Teen Accounts adalah akun khusus untuk remaja berusia 13-17 tahun yang memiliki pengaturan keamanan lebih ketat. Tujuan utama fitur ini adalah melindungi remaja dari interaksi yang tidak diinginkan serta membatasi akses mereka terhadap konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.
Berikut beberapa pengaturan yang diterapkan secara otomatis pada akun Instagram remaja:
Selain itu, fitur ini juga memungkinkan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak mereka di Instagram. Dengan adanya kontrol ini, diharapkan para remaja bisa menggunakan Instagram dengan lebih aman dan tetap dalam pengawasan orang tua.
Instagram terus berinovasi dalam meningkatkan pengalaman penggunanya. Uji coba tombol dislike untuk komentar menjadi salah satu langkah dalam menghadirkan interaksi yang lebih sehat di platform ini. Dengan fitur ini, diharapkan komentar yang kurang relevan atau negatif dapat diminimalkan tanpa perlu memicu konflik di kolom komentar.
Selain itu, Meta juga menunjukkan komitmennya dalam melindungi pengguna remaja dengan menggulirkan Instagram Teen Accounts. Dengan berbagai pengaturan keamanan yang diterapkan, remaja bisa menggunakan Instagram dengan lebih aman dan nyaman.
Nah, menurut kamu, apakah fitur tombol dislike ini benar-benar akan membuat Instagram jadi lebih baik? Atau justru berpotensi menimbulkan masalah baru? Bagikan pendapatmu di kolom komentar
No products in the cart
Return to shopJika kamu mau berhasil menjual produk ribuan pcs dan menghasilkan omset milyaran, kamu wajib membaca ebook ini.